Sunday, October 23, 2011

Dakwah adalah cinta.

Dakwah adalah memandang dengan pandangan kasih:



Dakwah adalah cinta yg menuntut pengorbanan:(http://pks-cianjur.org/index.php/artikel/tausiyah/531-dakwah-adalah-cinta.html)

"Memang seperti itu dakwah. Dakwah adalah cinta. Dan cinta akan meminta semuanya dari dirimu. Sampai pikiranmu. Sampai perhatianmu. Berjalan, duduk, dan tidurmu.Bahkan di tengah lelapmu, isi mimpimu pun tentang dakwah. Tentang umat yg kau cintai.

Lagi-lagi memang seperti itu. Dakwah. Menyedut saripati energimu. Sampai tulang belulangmu. Sampai daging terakhir yg menempel di tubuh rentamu. Tubuh yg luluh lantak diseret-seret. .. Tubuh yang hancur lebur dipaksa berlari.

Seperti itu pula kejadiannya pada rambut Rasulullah. Beliau memang akan tua juga. Tapi kepalanya beruban karena beban berat dari ayat yg diturunkan Allah.

Sebagaimana tubuh mulia Umar bin Abdul Aziz. Dia memimpin hanya sebentar. Tapi kaum muslimin sudah dibuat bingung. Tidak ada lagi orang miskin yg bisa diberi sedekah. Tubuh mulia itu terkoyak-koyak. Sulit membayangkan sekeras apa sang Khalifah bekerja. Tubuh yang segar bugar itu sampai rontok. Hanya dalam 2 tahun ia sakit parah kemudian meninggal. Toh memang itu yang diharapkannya; mati sebagai jiwa yang tenang.

Dan di etalase akhirat kelak, mungkin tubuh Umar bin Khathab juga terlihat tercabik-cabik. Kepalanya sampai botak. Umar yang perkasa pun akhirnya membawa tongkat ke mana-mana. Kurang heroik? Akhirnya diperjelas dengan salah satu luka paling legendaris sepanjang sejarah; luka ditikamnya seorang Khalifah yang sholih, yang sedang bermesra-mesraan dengan Tuhannya saat sholat.

Dakwah bukannya tidak melelahkan. Bukannya tidak membosankan. Dakwah bukannya tidak menyakitkan. Bahkan juga para pejuang risalah bukannya sepi dari godaan kefuturan.
Tidak… Justru kelelahan. Justru rasa sakit itu selalu bersama mereka sepanjang hidupnya. Setiap hari. Satu kisah heroik, akan segera mereka sambung lagi dengan amalan yang jauh lebih “tragis”.Justru karena rasa sakit itu selalu mereka rasakan, selalu menemani… justru karena rasa sakit itu selalu mengintai ke mana pun mereka pergi… akhirnya menjadi adaptasi.

Kalau iman dan godaan rasa lelah selalu bertempur, pada akhirnya salah satunya harus mengalah. Dan rasa lelah itu sendiri yang akhirnya lelah untuk mencekik iman. Lalu terus berkobar dalam dada.Begitu pula rasa sakit. Hingga luka tak kau rasa lagi sebagai luka. Hingga “hasrat untuk mengeluh” tidak lagi terlalu menggoda
dibandingkan jihad yang begitu cantik.


Begitupun Umar. Saat Rasulullah wafat, ia histeris. Saat Abu Bakar wafat, ia tidak lagi mengamuk. Bukannya tidak cinta pada abu Bakar. Tapi saking seringnya “ditinggalkan” , hal itu sudah menjadi
kewajaran. Dan menjadi semacam tonik bagi iman..Karena itu kamu tahu. Pejuang yg heboh ria memamer-mamerkan amalnya adalah anak kemarin sore. Yg takjub pada rasa sakit dan pengorbanannya juga begitu. Karena mereka jarang disakiti di jalan Allah. Karena tidak setiap saat mereka memproduksi karya-karya
besar.


Maka sekalinya hal itu mereka kerjakan, sekalinya hal itu mereka rasakan, mereka merasa menjadi orang besar. Dan mereka justru jadi lelucon dan target doa para mujahid sejati, “ya Allah, berilah dia petunjuk… sungguh Engkau Maha Pengasih lagi maha Penyayang…

“Maka satu lagi seorang pejuang tubuhnya luluh lantak. Jasadnya dikoyak beban dakwah. Tapi iman di hatinya memancarkan cinta… Mengajak kita untuk terus berlari…

“Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.
Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.
Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu.
Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu.
Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu.”
"
(alm. Ust Rahmat Abdullah)

Kalau iman dan syetan terus bertempur. Pada akhirnya salah satunya harus mengalah.

Tuesday, February 1, 2011

Munajat Para Khaasyi'iin

قَالَ رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ (صحيح البخاري

Sabda Rasulullah saw :
“Tuhan kita Yang Maha Luhur dan Maha Agung turun setiap malam kepada langit dunia ketika sepertiga malam terakhir, seraya menyeru : Adakah yang menyeru Ku maka Aku akan menjawab untuknya, adakah yang memohon pada Ku maka Aku akan memberinya, adakah yang beristighfar pada Ku maka akan Kuampuni untuknya” (Shahih Bukhari)

1. Munajat Rasulullah SAW:(“Allahumma lakal hamdu antanurrussamawati wal ardh, Allahumma lakal hamdu anta qayyimussamawati wal ardh, Wa lakal hamdu anta rabbussamawati wal ardh”)

Diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari “manusia yang paling khusyu’ (Sayyidina Muhammad Saw) didalam tahajjudnya beliau berdoa “Allahumma lakal hamdu antanurrussamawati wal ardh, Allahumma lakal hamdu anta qayyimussamawati wal ardh, Wa lakal hamdu anta rabbussamawati wal ardh””.

“Allahumma lakal hamdu antanurrussamawati wal ardh” (Wahai Allah bagi Mu puji – pujian yang indah, Engkaulah Cahaya langit dan bumi, yang Maha Menerangi langit dan bumi dengan kehidupan, kesempurnaan dan kemegahannya). Cahaya langit dan bumi, Dialah Allah. “Allahumma lakal hamdu anta qayyimussamawati wal ardh” (Wahai Allah bagi Mu puji – pujian yang indah, Engkaulah yang Membangun langit dan bumi). “Wa lakal hamdu anta rabbussamawati wal ardh” (dan untuk Mu puji – pujian, Engkaulah yang Memelihara langit dan bumi). Jika kita dalami ini sangat indah makna kalimat ini “Memelihara langit dan bumi”. Setiap sel yang merangkai manusia, merangkai hewan, merangkai tumbuhan, merangkai bentuk seluruh sel itu mempunyai kehidupan dan membutuhkan nafkah,makanan dan minumannya dan oksigennya dan kehidupannya dan pengaturannya. Siapa yang memeliharanya? Allah Swt.

“Rabbussamawati wal ardh” (Yang Memelihara langit dan bumi) Yang Mengatur matahari terbit dan terbenam, Yang Mengatur turunnya hujan dan tidak ada manusia yang mampu mengurangi setetes air hujan yang akan turun ke permukaan bumi. Allah jadikan hujan itu rahmat turun di permukaan bumi, Allah jadikan penghapusan dosa bagi mereka yang terkena musibah sebab hujan, Allah jadikan juga hujan itu “sa’atulijabah” (waktu yang diijabah) sebagaimana sabda Sang Nabi saw “indahu…” (disaat turun hujan itu doa doa dikabulkan oleh Allah), maka berdoalah. Banyak turun hujan, banyak doa dikabulkan. Lalu bagaimana dengan datangnya musibah?, Belasan hadits riwayat Shahih Bukhari dan Shahih Muslim bahwa “seluruh musibah bagi muslimin muslimat adalah penghapusan dosa baginya”. Jadi musibah itu penghapusan dosa tanpa istighfar.

3.Munajat Saidina Ali Zainal Abidin:(“Abduka bi finaa’ik, miskiinuka bi finaaik, faqiiruka bi finaaik, saailuka bi finaaik”)

Al Imam Assajjad Ali Zainal Abidin Ibn Husein Ibn Ali bin Abi Thalib radiyallahu anhum wa karamallahu wajhah. Ketika Al Imam Thawus datang ke Masjidil Haram di sepertiga malam terakhir, mau sholat di dekat Hijr Ismail, dilihat sudah ada orang sholat disitu. Siapa yang sholat tengah malam begini? ruku’, sujud, ruku’, sujud tidak habis habisnya. Ternyata setelah ia perhatikan Imam Ali Zainal Abidin Assajjad. Dikenal Assajjad karena ia sujud setiap malamnya sebanyak 1000X sujud, terkenal dengan sholat malam sebanyak 500 rakaat. Oleh sebab itu dikenal dengan “Assajjad” (orang yang banyak bersujud). Imam Thawus lihat terus Imam Ali Zainal Abidin. Selesai dari sholat sunnah yang demikian dahsyat dan hebatnya, ia bermunajat. Imam Thawus mendengar munajat yang lirih dari doa Al Imam Ali Zainal Abidin, ia tajamkan pendengarannya. Apakah yang diucapkan imam ini? Imam Ali Zainal Abidin bermunajat “Abduka bi finaa’ik, miskiinuka bi finaaik, faqiiruka bi finaaik, saailuka bi finaaik,” (hamba ini berada di hadapan Mu Wahai Allah, si miskin dihadapan Mu, si fakir berada di hadapan Mu, si pengemis berada di hadapan Mu). Mengemis kepada Allah, miskin di hadapan Allah, Maha Membutuhkan Anugerah dari Allah. Demikian indahnya doa Imam Ali Zainal Abidin Assajjad. Imam Thawus mendengar, ia terus mengulang ulang doa itu. Terus diulang oleh Imam Ali Zainal Abidin. Imam Thawus berkata “tidaklah aku setelah itu, mau berdoa dengan doa apa saja kalau diawali dengan doa Imam Ali Zainal Abidin pasti Allah kabulkan doaku”. Demikian indahnya doa dari jiwa yang suci.

3. Munajat Imam al-Baqir:(“Amartaniy falam a’tamir, wa nahaytaniy falam anzajir, haa ana abduka bayna yadayk, mudznibun mukhthi’un, falaa a’tadzir”)

Putra beliau Al Imam Muhammad Al Baqir bin Ali Zainal Abidin Assajjad ketika putranya yaitu Sayyidina Imam Ja’far AshShodiq semasa kecilnya mendengar Ayahnya kalau di sepertiga malam terakhir melakukan sholat yang sedemikian panjang dan lama. Imam Muhammad Al Baqir berdiri bagaikan patung lamanya tidak bergerak di dalam sholatnya, terus di dalam lantunan firman firman Allah dan di dalam tasbih, ruku’ dan sujud. Sedemikian lamanya sampai seakan akan patung karena lamanya tidak bergerak dari panjangnya menikmati bacaan sholat malamnya. Selesai sholat ia pun berdoa dengan doa yang dihafal oleh anaknya ini “Amartaniy falam a’tamir, wa nahaytaniy falam anzajir, haa ana abduka bayna yadayk, mudznibun mukhthi’un, falaa a’tadzir”. Alangkah indahnya doa ini. “Kau beri aku perintah wahai Allah tapi banyak yang tidak kulakukan”. Siapa yang bicara? Imam Muhammad Al Baqir (putra Imam Ali Zainal Abidin, putra Sayyidina Husein, putra Sayyidatuna Fatimah Azzahra, cucunya Rasulullah Saw). Disebut Al Baqir karena ia orang yang sangat luas ilmunya. Imam Malik dan Imam Abu Hanifah mengambil sanad dari Imam Muhammad Al Baqir. Demikian, ia berkata “banyak perintah yang Kau berikan padaku wahai Allah dan aku tidak melakukannya dan aku tidak taat. Banyak hal yang sudah Kau larang tapi masih juga ada yang kulanggar larangan Mu, inilah aku sekarang di hadapan Mu Wahai Allah, banyak dosa, banyak salah, dan aku mengaku banyak dosa dosa dan aku tidak mengelak dari dosa dosaku. Memang aku seorang pendosa”. Demikian hebatnya khusyu’ Al Imam Muhammad Al Baqir ibn Ali Zainal Abidin Ibn Husein radiyallahu anhum.

4. Munajat Imam Jaafar Asshodiq:(Ya Allah..Ya Allah..Ya Allah.. Ya Rahman..Ya Rahman.. )

Putranya pun demikian Imam Ja’far Ashshodiq alaiha rahmatullah, beliau itu kalau sudah berdoa tidak mau putus dari munajatnya sampai nafasnya sendiri yang kehabisan nafas. Beliau pun juga memanggil Ya Allah..Ya Allah..Ya Allah..sampai habis nafasnya baru berhenti. Lalu diganti Nama Allah dengan yang lainnya Ya Rahman..Ya Rahman..demikian malam malam mereka.

Bagaimana pula dengan malam2ku?..atau lupakah aku bahawa aku milik Allah saat itu..Apakah yg mencuaikan aku dari Tuhanku?-Allah a'inna 'alaa dzikrik...Engkau seru hambaMu dalam kitabMu..."Wahai manusia apa yg mencuaikanmu dari Tuhanmu yg Maha Pemurah?Dialah yg menciptamu lalu menyempurna kejadianmu....."(al-infithar: 6-8)

﴿ يَا أَيُّهَا الْإِنسَانُ مَا غَرَّكَ بِرَبِّكَ الْكَرِيمِ ﴾
﴿ الَّذِي خَلَقَكَ فَسَوَّاكَ فَعَدَلَكَ ﴾
﴿ فِي أَيِّ صُورَةٍ مَّا شَاء رَكَّبَكَ ﴾

Ya Illahi wa Maliki anta ta’lam kaifa haliy (Wahai penciptaku, yang memiliki diriku, Kau Maha Tahu akan keadaanku)
Wa bima qad halla qalby min humumi wasytighaliy
(dari apa yang mengguncang jiwaku dari kegundahan dan dari kealpaan dan dari hal hal yang lainnya, Kau Yang Maha Tahu Wahai Yang Memiliki diriku

Allah, ampunikan aku

Sumber: Tausyiah Habib Munzir al-Musawa


Tuesday, August 31, 2010

Jangan biarkan Sahabat Sejatimu

Sahabat Sejatimu adalah yang senantiasa bersamamu, memanggilmu...x pernah meninggalkanmu walau sesaat..maka panggilanNya semakin bersangatan saat akhir 10 ramadhan ini...Jangan dibiarkan panggilan itu..bergegaslah menghampiriNya,jgn dilewatkan walau lemah jiwamu saat itu..

Syeikh Ibnu ‘Athaillah As-Sakandary.
“Tak ada sahabat sejatimu kecuali dia yang paling tahu aibmu, dan tidak ada (sahabat seperti itu) kecuali Tuhanmu Yang Maha Pemurah. Sebaik-baik sahabatmu adalah yang menuntutmu, tetapi sama sekali tuntutan itu tidak ada kepentingannya darimu untuk-nya.”

Allah..Innaka 'Afuwwun Tuhibbul 'Afwa fa'fu 'anna...Sungguh Engkaulah yg Maha Pengampun lagi menyukai pengampunan, ampunilah kami..

Tak ada yang lebih tahu aib kita secara detail dan t'perinci melainkan Allah swt, karena Dia-lah yang tak pernah meninggalkan kita ketika kita dalam kondisi hina dan tidak menolak kita ketika kita dalam kondisi sangat kurang, bahkan senantiasa mengasihi kita dalam situasi apa pun.

Pada saat begitu Dia memerintahkan kita dan melarang kita, namun kita maksiat pada-Nya, namun Dia tidak meninggalkan kita, bahkan dengan rasa belas kasih-Nya Dia memanggil kita untuk datang kepada-Nya di saat kita alpa.

Namun jika yang tahu aib kita secara detail itu adalah makhluk, maka para makhluk pun justru meninggalkan kita dan melempari kita atas perbuatan kita selama ini. Namun Allah Swt dengan segala cinta dan kasih sayang-Nya senantiasa malah menjaga kita. Namun yang menyedari itu sangat sedikit.

Allah Swt tidak pernah meminta imbal balik kita dibalik perlindungan, perintah, tuntutan dan larangan-Nya. Sedangkan pergaulan dan persahabatan dengan makhluk penuh dengan tuntutan dan kepentingan. Maka sahabat sejati sesungguhnya yang menyadarkan kepentingan yang kembali pada diri kita, hal-hal yang berguna maupun hal-hal mana yang berbahaya.

Namun rasa yaqin yang rendah dan lemah membuat kita terhijab dari semua itu. Karena itu Ibnu Athaillah melanjutkan:
“Seandainya cahaya yaqin memancar, pasti anda melihat akhirat lebih dekat padamu dibanding anda menempuhnya. Dan sungguh anda memandang keindahan dunia tak lebih dari reruntuhan fana yang tampak padanya.”

Dunia hanyalah khayal dalam wujudnya, apabila anda benar-benar tercerahi oleh cahaya yaqin.
Ahmad bin Ashim al-Anthaky ra menegaskan, “Yaqin adalah nur yang dijadikan Allah swt dalam hati hamba-Nya, hingga ia melihat perkara akhiratnya dan cahaya itu membakar semua hijab antara Dia dan dirinya, sampai akhirat tampak begitu jelas dalam perspektifnya.”

Suatu hari Rasulullah Saw, bertanya kepada Haritsah ra, “Apa kabarmu pagi ini wahai Haritsah?”
“Saya dalam kondisi beriman yang benar,” jawab Haritsah.
Rasulullah saw, bersabda, “Setiap kebenaran ada hakikatnya, lalu apa hakikat imanmu?”
“Seakan-akan saya berada di Arasy Tuhanku benar-benar ditegakkan dan saya melihat ahli syurga sedang menikmati nikmat-nikmat-Nya di syurga dan ahli neraka sedang saling minta pertolongan,” kata Haritsah.

Rasulullah saw, bersabda, “Kamu sedang mengenal maka teguhlah. Seorang hamba yang qalbunya dicerahi cahaya oleh Allah….” (Al-Hadits).


Rasulullah saw, pernah bersabda, “Bila cahaya masuk dalam hati, maka hati akan lapang…”
Rasul saw, ditanya, “Wahai Rasulullah apakah ada tanda untuk mengenal itu?”
Beliau menjawab, “Merasa kosong di negeri tipudaya dan kembali pada negeri keabadian, serta mempersiapkan bekal mati sebelum waktunya tiba…”

Tuhan, leraikanlah dunia yg mendiam di hati kami...sungguh kami tidak mampu untuk mengumpul 2 cinta..dan hanya cintaMu lah yg kami harapkan...

Kuatkanlah kami untuk menjawab panggilanMu..sungguh makin bersangatan panggilanMu pd malam2 ini dan mendatang, jgn kami menjadi berat menjawabMu, ringankan langkah2 kami ke arah Mu..basahkan lidah2 kami dgn zikir pd Mu...Allah..cahayai hati kami..

Sumber: http://www.sufinews.com/

Monday, August 23, 2010

YAA HAAMILAL QURAAN

Jom kita penuhi hari2 ramadhan kita, dgn kalam2 Allah..bukankah Ramadhan ini bulan Allah..jd bagaimana kita lalui bulan ketuhanan ini tanpa mengetahui bicaraNya..




يا حَامِلَ القُرْآنْ، قَدْ خَصَّكَ الرَّحْمَنْ، بِالْفَضْلِ والتِّيْجَانْ، والرُّوْحِ والرَّيْحَانْ
Wahai Penghafaz Quran, Allah telah menganugerahi engkau dengan kelebihan dan penghormatan, kebahagiaan dan syurga,

يا دَائِمَ التَّرْتِيلْ، لِلذِّكْرِ وَالتَّنْزِيلْ، بُشْرَاكَ يَوْمَ رَحِيلْ، سَتَفُوْزُ بِالغُفْراَنْ
Wahai orang yang selalu mengalunkan Quran, wahyu yang diturunkan, bergembiralah pada hari engkau mati, bahawa engkau akan mendapat pengampunan,

يا قَارِئَ الآياتْ، فِي الْجَمْعِ وَالْخَلَوَاتْ، تَزْهُوْ بِكَ السَّماَوَاتْ، وتَنْتَشِي اْلأَكْوَانْ
Wahai Pembaca Quran, samada depan umum atau bersendirian, penduduk langit menyebut-nyebut namamu dan seluruh alam semesta bersamamu.

Sumber: http://antalhaq.blogspot.com/2010/08/nasyid-penghafaz-quran.html

Quran dan Ramadhan

Ramadhan kini sudah di fasa ke 2, hampir penghujung fasa ini quran diturunkan(nuzul quran)...Sudahkah kita mengisi target dibulan ramadhan ini untuk menghabiskan 30 juzu' quran?
Jom kita cuba..cuma luangkan 6 minit setiap kali selepas solat..



Info:
1. Membaca al-Quran dengan 6 minit setiap kali lepas solat fardhu 5 waktu. Kalau tergendala qadha’lah bacaan tersebut pada waktu solat kemudiannya atau carilah mana-mana waktu senggang.

2. 6 minit sebanyak 4 muka surat. Kalau tidak mampu paling kurang dalam 15 minit kita lebih dari mampu untuk menyelesaikannya. Tengok cerekarama pun 2 jam inikan pula baru 15 minit tapi balasannya syurga Allah! Allahu Akbar! Anda tidak mahu syurga Allah?

3. 1 juzuk sebanyak 20 muka surat. Eh! Tengok konsert nyayian boleh berjam-berjam berdiri....ini duduk bersila dan hanya keluar suara. Kalau masih tidak mampu cubalah nilai setebal mana keimanan anda!

4. 1 juzuk sebanyak 10 helai. Betapa ringannya 10 helai kalau ditimbang dengan dompet duit anda! Mampu berceramah berjam-jam tapi betapa beratnya nak menghabiskan 10 helai. Allahu Akbar! Semoga Allah memudahkan kita.

5. 4 muka surat sebanyak 2 helai. Surat khabar yang kita baca hari-hari berapa helai? Kita boleh membelek surat khabar berkali-kali, pagi sekali, petang sekali, malam belek lagi! Quran ke mana?

6. 5 (solat fardhu) X 4 (muka surat) = 1 juzuk sehari!. Alangkah mudahnya! Alangkah bahagianya bagi orang yang dapat khatam Quran! Setengah orang mampu wirid 70 ribu tahlil, tapi untuk menghabiskan Quran 30 juzuk bertahun-tahun baru khatam. Dimanakah kekuatan rohani kita? Mari kita kutip kembali kekuatan rohani yang telah tercicir sepanjang 11 bulan lalu dengan hadirnya Ramadan.

Ya Allah...Terimalah ibadat kami, berilah kami kesempatan untuk mendapat Malam Qadar-Mu pada Ramadan kali ini, paling tidak sekali dalam hayat umur ini..

sumber: http://antalhaq.blogspot.com/2010/08/khatam-quran-sebulan-ramadan-ini.html

Saturday, August 7, 2010

HEMAT SANG MURABBI-ISU PERPADUAN UMNO-PAS 2

MEREKA DAPAT UNTUNG, RUGI DITANGGUNG RAKYAT

Majoriti pemimpin UMNO kini dari pemimpin tertinggi sehingga peringkat cawangan adalah peniaga yang mencari untung bermodalkan harta rakyat. Mereka tiada keberanian untuk berniaga dengan wang sendiri, mereka menjadikan projek yang berselindung atas nama projek rakyat sebagai perniagaan yang boleh mencapai keuntungan jutaan ringgit. Jika projek tersebut berjaya, mereka memperolehi keuntungan, jika gagal, kerugian tersebut akan ditanggung oleh rakyat. Kekayaan negara akan berlegar hanya pada golongan mereka.Justeru untuk menjadi jutawan dengan harta rakyat ini, mereka berhempas pulas untuk mendapat jawatan kerana ianya akan membuka ruang untuk mencapai cita-cita tersebut.

Bergabung saat mereka dalam kemabukan ini tiada akan memberi manfaat. Ibarat orang sedang mabuk, mereka tidak akan menerima apa jua nasihat ketika itu. Cara yang selamat ialah dengan menghentikan mereka minum dengan mengurung mereka di pusat-pusat pemulihan sehingga ketagihan mereka hilang, kemudian barulah boleh diberi nasihat.

Jika kita kasih kepada saudara Melayu kita dalam Umno, marilah kita hentikan kerosakan yang dilakukan dengan menghentikan mereka dari terus memerintah Malaysia ini. Ia menepati hadis di atas di mana Nabi صلى الله عليه وآله وسلم menyuruh kita membantu golongan yang zalim dengan kita menghentikan kezaliman mereka. Moga dengan mereka berehat atau kehilangan kuasa dan tiada peluang membina kekayaan, mereka menjadi golongan yang insaf dan membaiki diri.

BERANI MELAKUKAN PERUBAHAN

Kita mesti berani melakukan perubahan dengan membuang segala belenggu pemikiran yang sudah lama diikat dengan pelbagai fobia ciptaan UMNO dengan memberi kuasa pula pada Pakatan Rakyat untuk mentadbir negara ini ke arah yang lebih baik.

UMNO akan tetap menunjukkan wajah prihatin pada masyarakat dengan budaya subsidi dan duit ihsan. Ianya tidak lain melainkan mahu orang Melayu tetap berjalan dengan bertongkat pada UMNO. Orang Melayu tidak akan diajar berjalan sendiri tanpa tongkat kerana jika orang Melayu sudah pandai berjalan sendiri, mereka tidak akan memerlukan UMNO lagi.

Hanya dengan duit ihsan RM600 setahun, pemikiran dan jiwa orang Melayu terus diikat dengan tongkat sakti mereka sehingga mereka sanggup menjadi bangsa yang miskin, pasif dan tidak berdaya maju. Budaya ini menyebabkan kekayaan negara akan terus dimiliki sesiapa sahaja yang pandai merebut peluang sama ada orang Cina, Jepun, Indonesia, Kemboja atau lainnya kerana mereka tiada tongkat UMNO.

UMNO tetap akan melemahkan orang Melayu dengan tongkat, keangkuhan dan ketamakan yang mana dengan budaya ini jika dikekalkan, orang Melayu satu masa akan merempat di negara sendiri.

Kepada para sahabat saya yang masih terkhilaf dengan permasalahan ilmu sehingga merasa kurang senang dengan PAS lalu mengambil sikap berdiam diri dan ada yang menentang cara terang-terangan, saya memberi nasihat agar kita perlu memiliki pertimbangan bijak demi kebaikan kepada Agama dan Negara.

Kita tidak boleh menyelesaikan dua perkara yang besar dalam satu masa. Isu politiknya kita mesti menghentikan pemerintahan BN demi kebaikan rakyat dan generasi akan datang. Adapun isu khilaf ilmu kita selesaikan dengan cara muzakarah di kalangan ulama dengan tidak melibatkan orang awam dan pendirian politik.
Ibarat melihat masjid yang terbakar, terdapat di sana golongan yang kita tidak senang dengan ilmunya sedang berusaha memadamkan api… bagaimana sikap dan keutamaan kita pada ketika itu? Mendiamkan diri walaupun masjid terbakar kerana tidak setuju dengan golongan tersebut, sedangkan dalam golongan tersebut ada mereka yang sama pendirian ilmunya dengan kita atau bersama memadamkan api dahulu barulah kita mengadakan perbincangan untuk menyelesaikan permasalahan?

Saya meyakini bahawa ketuanan Melayu tidak akan terjejas apabila Pakatan Rakyat memerintah. Kaum Cina dan India mengetahui bahawa mereka tidak boleh memilki kekuasaan politik tanpa orang Melayu. Perlembagaan juga menghalang mereka untuk menjadi kuasa yang tertinggi di Malaysia kerana ia perlu kepada persetujuan Yang Dipertuan Agung. Apa yang mereka mahu hanyalah pemerintahan Melayu yang berlaku adil kepada mereka.

Seorang pensyarah universiti menegaskan yang Melayu tetap akan menjadi majoriti berdasarkan kepada populasi kaum Melayu pada setiap tahun. Statistik ini menyakinkan beliau.

Justeru kita wajib mewujudkan pemerintahan Melayu yang berteraskan Islam, bukannya kebangsaan. Ia akan memadamkan bara api perkauman sebagaimana yang ditunjuk oleh Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم dalam mentadbir Madinah.

PAS MEMIMPIN MELAYU

Saya amat meyakini kepimpinan PAS dan Melayu dalam PKR juga sudah mengambil kira segala hal demi memberi kebaikan pada semua rakyat tanpa merombak dasar-dasar kerajaan kini jika ia mempunyai kebaikan pada orang Melayu, negara dan Islam.

Tahalluf politik mereka adalah bersyarat dimana ianya terikat dengan perjanjian. Mana-mana parti yang melanggar perjanjian apabila memerintah, maka dengan sendirinya tahalluf itu akan terbatal. Antara tiga parti dalam Pakatan Rakyat, PAS adalah parti yang paling tersusun, keahlian yang ramai dan pengaruh yang besar pada orang Melayu.

PAS sudah mampu menggantikan UMNO dalam menerajui kepimpinan Melayu berteraskan Islam. Kepimpinan ulama dan pejuang Islam lebih memberi kebaikan yang besar kerana menyambung perlaksanaan Rasulullah SAW dalam siasah dan pentadbiran.

Justeru itu pemikiran ‘takut’ akibat ajaran UMNO perlu dibuang jika mahu menjadi rakyat yang bijak serta benar-benar menggunakan kuasa yang dibenarkan dalam sistem demokrasi demi kebaikan pada negara.

Kita sebagai rakyat diberi kuasa pemilihan lima tahun sekali untuk menilai keupayaan mana parti dalam mentadbir, bukannya kita memberi kuasa mutlak yang tiada boleh digantikan selama-lamanya. Jika UMNO wujud di Jepun, Korea atau negara-negara maju yang lain, UMNO sudah lama dikuburkan oleh rakyatnya dengan pelbagai penyelewengan yang dilakukan.

Mereka yang suka dengan cara yang sama walaupun telah 50 tahun lamanya adalah mereka yang tiada memiliki jiwa besar dan berani melakukan perubahan ke arah yang baik.

Kita tidak boleh menafikan di sana ada jasa dan kebaikan yang dilakukan UMNO. Kita perlulah menghargainya, namun dasar-dasarnyanya tiada boleh kita terima dan kerosakan partinya tiada lagi dapat diubati. Keuzurannya itu memerlukan mereka berehat untuk mereka membuat rawatan.

Kita sebagai kuasa rakyat wajar memberi peluang kepada Parti Alaf Baru (Pakatan Rakyat) yang menepati dasarnya dengan perubahan dunia dan jiwa generasi baru hari ini. Isu peribadi dalam Pakatan Rakyat seperti isu Anwar dan lainnya bukan menjadi isu bagi kita kerana perjuangan kita sebagai rakyat bukan mahu menaikkan individu, tetapi mahu menaikkan ma’aruf dan menghapuskan kemungkaran demi menunaikan tuntutan dan kewajiban agama.

HARAPAN

Apa yang diharapkan, Pakatan Rakyat akan mewujudkan masyarakat yang harmoni dan mengeratkan hubungan antara rakyat apabila mencapai kemenangan, bukan menjadikannya sebagai kesempatan untuk membalas dendam, mengumpul harta, tidak berlaku adil sebagaimana perangai UMNO dan BN.

Marilah kita sama-sama membina kuasa rakyat yang kuat agar dapat mengajar orang politik berpolitik demi kebaikan semua. Masyarakat Islam generasi sahabat sentiasa prihatin apa yang dilakukan oleh pemimpin, mereka akan terus menegur dan membantah jika dilihat ada perkara yang meragukan.

Pernah para sahabat mempertikaikan bagaimana Saidina Umar r.a boleh membuat jubah sedangkan kain yang dibahagikan tidak boleh membuat jubah. Maka Saidina Umar r.a memberitahu bahawa anaknya Abdullah r.a telah memberi bahagian kainnya untuknya sehingga boleh membuat jubah. Inilah masyarakat yang dikehendaki oleh Islam, mereka berpegang pada prinsip amal ma’aruf dan nahi mungkar dalam kehidupan demi menjaga kebaikan agama, negara, pemimpin dan rakyat.

Inilah pandangan saya dan diharap para sahabat dapat menilai dengan dada yang lapang dan fikiran yang terbuka, walaupun mungkin ada percanggahan pendapat.

Hanya Allah yang kita maksudkan dan keredhaanNya yang kita cari.

Al faqir illaLlah
Ibrahim Mohamad
Khadam Syathariyah
Pulau Manis, K. Terengganu

HEMAT SANG MURABBI-ISU PERPADUAN UMNO-PAS 1

Artikel ini merupakan surat yang dikirim Tokku Pulau Manis, Tokku Ibrahim As-Syathariy kepada para sahabat beliau di kalangan para pimpinan NGO, Madrasah & Pondok, Pertubuhan Silat, Mahasiswa, Tarekah Tasawuf dan beberapa institusi lain bagi menyatakan pandangan dan pendiriannya terhadap isu Penyatuan UMNO - PAS.

.......................................................................................................................

Assalamualaikum kepada para sahabat yang dikasihi,

Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم bersabda di depan sahabat yang bermaksud :

“Berikan pertolongan kepada saudaramu sama ada yang zalim atau dizalimi”.
Sahabat hairan lantas bertanya: “Kami faham jika kami memberikan pertolongan kepada saudara kami yang dizalimi tapi bagaimana pula memberikan pertolongan kepada saudara kami yang menzalimi?”
Baginda memberikan penjelasan dengan sabdanya: “Kalian halang dia daripada berbuat zalim, dengan itu kalian telah memberikan pertolongan kepadanya.” (Hadis Bukhari)

Sikap tolong-menolong amat digalakkan Islam. Pertolongan yang kita berikan kepada saudara kita akan membawa pulangan yang lebih kepada kita. Sabda Nabi صلى الله عليه وآله وسلم maksudnya: “Allah SWT sentiasa menolong orang selagi orang itu sentiasa menolong saudaranya.” (Hadis riwayat Ahmad)

Bahkan memberikan pertolongan adalah sedekah yang paling baik. Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم bersabda maksudnya: “Pertolongan kamu terhadap orang lemah adalah sedekah yang paling afdal.” (Hadis riwayat Ibnu Abi al-Dunia)

Permasalahan Agama dan Negara adalah dua perkara yang wajib diketahui dan diambil berat oleh setiap Muslim. Sikap tiada kesedaran dan prihatin terhadap perkara-perkara tersebut akan membawa kehancuran pada agama dan negara.

ISU PENYATUAN UMNO – PAS

Kita kini dihangatkan dengan isu penyatuan UMNO dan PAS. Ramai sahabat yang datang bertemu saya dan mengajukan persoalan ini untuk mengetahui pandangan dan sikap saya dalam isu tersebut.

Pada dasarnya saya amat bersetuju dengan apa jua penyatuan, namun saya tidak bersetuju dengan penyatuan UMNO-PAS pada masa ini. Saya melihat ia hanyalah strategi politik UMNO untuk menguatkan kedudukannya bagi mengekalkan kuasa dan mengumpul kekayaan. Dicipta pelbagai slogan provokasi untuk membangkitkan rasa gerun di kalangan orang Melayu konon orang Melayu akan kehilangan kuasa, mereka akan menjadi hamba di tanah air sendiri, masa depan mereka terancam dan kemuncaknya mereka akan kehilangan kuasa majoriti di negara sendiri. Dengan alasan ini maka UMNO melaungkan slogan demi survival bangsa dan agama Islam maka orang Melayu wajib bersatu… bersatu untuk menyokong UMNO!

Ini adalah teknik ‘reverse psychology’ atau ‘saikologi songsang’ UMNO apabila menyedari kedudukan mereka kian kritikal dan terancam. Teknik ‘Saikologi Songsang’ (SS) ialah sebutan bagi kata-kata atau tindakan yang dilakukan dengan sengaja yang bertujuan mendapatkan tindakbalas atau reaksi yang bertentangan. Bagi kaum Cina, ia bukan perkara baru kerana kaedah ini merupakan strategi yang ke-32 dari 36 strategi peperangan yang diamalkan oleh orang-orang China sejak tahun 219 sebelum masihi (SM) lagi. (rujukan: Wikipedia)

Maka UMNO menggunakan taktik ini dengan mencipta pelbagai slogan provokasi untuk menimbulkan rasa gerun di kalangan orang Melayu, mengapi-apikan semangat perkauman dan bertujuan memecahkan kesatuan di dalam Pakatan Rakyat (PR).

USAH TERPERANGKAP

Pada mereka yang cintakan kebaikan dan perubahan seharusnya tidak terperangkap dengan lagu-lagu lama yang dimainkan kembali oleh UMNO seperti isu akan hilang kuasa Melayu dan sebagainya apabila PR menguasai negara ini.

Saya melihat UMNO tidak ubah seperti karektor penjahat dalam filem-filem Bollywood. Di depan masyarakat para penjahat ini bagaikan dewa dengan menolong orang miskin, menderma, mendirikan kuil-kuil dan sebagainya, namun di belakang mereka adalah penyamun, merampas harta dengan penipuan, membunuh, merogol, mendera, melakukan kacau bilau dan sebagainya. Kejahatan mereka hanya dapat disedari oleh beberapa hero sahaja namun tiada ramai yang akan percaya pada hero tersebut apabila diberitahu hakikat sebenarnya.

Dalam konteks UMNO sebagai contoh, merekalah hero dalam melaungkan 1Malaysia untuk mewujudkan perpaduan dan keharmonian di kalangan masyarakat majmuk di negara ini, namun dalam masa yang sama mereka membangkitkan isu-isu perkauman yang sensitif, menanam kebencian antara kaum, menakut-nakutkan orang Melayu jika PR memerintah dan sebagainya. Bahkan bukan lagi menjadi rahsia umum bahawa kursus Biro Tata Negara (BTN) adalah medan mereka menjayakan agenda tersebut sehingga menjadi perbahasan hangat di Parlimen satu waktu dulu.

Saya melihat bahawa kekacauan yang berlaku kepada negara sehingga membawa kepada pelbagai permasalahan seperti keruntuhan agama, kerosakan akhlak generasi muda, kelemahan orang Melayu, perpecahan masyarakat, sifat benci, dendam antara kaum, kegagalan Dasar Ekonomi Baru (DEB), hilangnya rezab Tanah Melayu, dasar pendidikan yang celaru, kehancuran sistem kehakiman, budaya rasuah, agama menjadi sampingan dan lainnya adalah berpunca dari dasar UMNO sebagai peneraju Barisan Nasional (BN).

Siapakah yang menggagalkan DEB? Tidak lain adalah UMNO yang menyerahkan projek-projek yang diperolehi dari kerajaan kepada tauke-tauke Cina (projek Ali Baba). Siapakah yang mengkayakan Tan Sri Vincent Tan, Tan Sri Ananda Krisnan (sekadar menyebut beberapa nama) dan yang lainnya kalau bukan UMNO?

Siapakah yang menghilangkan tulisan jawi di sekolah-sekolah, menjual tanah rezab orang Melayu, menjadikan mahkamah bahan ketawa masyarakat dunia, mengikat lidah para mahasiswa, mengikat lidah para ahli agama dan mufti-mufti kalau tidak UMNO?

Penyakit rasuah bukan sahaja menjadi budaya dalam struktur organisasi kerajaan tetapi turut berjangkit ke peringkat pemilihan pemimpin hatta di peringkat cawangan sekalipun. Jika parti sendiri telah bergelumang dengan rasuah, perpecahan dan kerosakan akhlak, bagaimana parti itu mampu untuk mentadbir dan mengendalikan pemerintahan yang bersih dari rasuah, perpecahan masyarakat dan membina akhlak negara?

MEMBINA DAN MERUNTUH

Kita tak menafikan UMNO banyak meluluskan bajet kewangan dalam menguatkan syiar agama dan dakwah seperti JAKIM, Pejabat Agama, Perkim, Tabung Haji dan lainnya namun dalam masa yang sama UMNO juga meluluskan program-program yang merosakkan agama.

Bagaimana rakyat akan menjadi baik jika baja dan racun diletakkan bersama? Ibarat pohon yang diletakkan baja tetapi dalam masa yang sama, serangga yang merosakkan pohon juga diletakkan sama. Ini satu kerja bodoh namanya.

Pemerintahan UMNO dicanang menjadikan perjuangan agama, bangsa dan negara sebagai dasar utamanya, tapi selepas lebih 50 tahun apakah yang kita terima daripada perjuangan mereka? Adakah agama semakin kuat? Adakah orang Melayu semakin kuat kini?

Realitinya jelas di hadapan mata kita. Semakin lama dibiarkan UMNO memerintah, agama dan bangsa Melayu semakin lemah. Slogan perjuangan hanya tinggal laungan saja dimana hakikat yang sebenar mereka tiada kemampuan lagi untuk menguatkan agama dan orang Melayu. Perjuangan mereka hanyalah untuk kekuasaan dan kekayaan.

Hal ini disedari oleh kebanyakan pemimpin UMNO yang jujur dan ikhlas. Tun Mahathir sendiri menyatakan bahawa penyakit dalam UMNO tidak boleh lagi dapat diubati, kerana busuknya sudah sampai ke perut.

Memang ada program pembangunan untuk kebaikan rakyat yang dirancang atau dijalankan oleh kalangan pemimpin UMNO yang jujur dan ikhlas, namun kerana penyelewengan yang lebih hebat dilakukan oleh majoriti pemimpin UMNO lain, menyebabkan banyak program tersebut yang tidak mencapai matlamatnya.

Justeru, saya menyeru kepada semua sahabat yang memimpin apa jua pertubuhan atau Madrasah atau Tasawwuf agar menyedari hakikat ini. Kita perlu mempunyai keberanian menunaikan hak rakyat sebagaimana yang dituntut Islam. Ketaatan pada pemimpin adalah bersyarat selagi mereka berada dalam ketaatan pada Allah dan Rasul dengan mengamalkan sifat amanah, adil, mengajak berkasih sayang semua kaum, kebebasan, cekap dalam pengurusan dan melaksanakan ajaran Allah. Jika mereka melanggar dasar tersebut, maka kita sebagai rakyat wajib menukar mereka dengan golongan lain yang lebih baik untuk melaksanakan dasar-dasar tersebut.

KUASA RAKYAT

Kita rakyat adalah tuan kepada negara ini, orang politik hanyalah sebagai pemegang amanah rakyat dalam menguruskan negara kita. Jika mereka dilihat tiada mampu mentadbir dengan apa yang kita inginkan, maka kita sebagai tuan boleh menukar mereka dengan pentadbir yang lain. Kita tidak boleh taksub dengan mana-mana pentadbir, kita masyarakat Islam hanya boleh taksub kepada Al-Quran dan Sunnah. Mana-mana pemimpin atau parti yang dilihat mampu mengamalkan dasar-dasar Al-Quran, maka merekalah yang wajib kita angkat sebagai pemimpin untuk menguruskan negara ini.

Pada hemat saya, penggabungan Pakatan Rakyat yakni PAS, PKR dan DAP menepati prinsip Islam yakni untuk menegakkan keadilan, amanah, kasih sayang sesama kaum dan menentang penyelewengan pengurusan harta rakyat. PAS, PKR dan DAP bersetuju berpegang pada prinsip-prinsip yang sama dan itulah prinsip yang selari dengan hukum Allah, yang wajib diutamakan dari keutamaan yang lain. Ia menepati Fiqh Awlawiyyat yakni mengutamakan perlaksanaan hukum Allah yang menepati kehendak dan keperluan semasa dengan tetap akan melaksanakan hukum-hukum yang lain apabila tiba masa yang sesuai.

Penggabungan PAS-UMNO tidak boleh dijalankan pada waktu ini kerana semua prinsip tersebut telah dilanggar UMNO. Dasar UMNO meletakkan kebendaan mengatasi agama, sedangkan dasar PAS meletakkan agama mengatasi kebendaan. Jika bergabung dengan PAS, UMNO akan dapat memanjangkan lagi talian hayat mereka untuk terus menyambung kerja-kerja buruk mereka. Mengharapkan mereka insaf dengan idea penyatuan tersebut adalah amat sukar kerana perangai buruk sudah menjadi tabiat mereka sehingga jika orang UMNO tidak menyeleweng harta rakyat, ia dianggap amat ganjil.
Bersambung...