Monday, December 28, 2009

Kalian akan melihat Tuhan pencipta

عَنْ جَرِيْر بنِ عَبْدِ اللهِ قاَلَ
كُنَّا عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَنَظَرَ إِلَى اْلقَمَرِ لَيْلَةً يَعْنِي اَلْبَدْرَ فَقَالَ : إِنَّكُمْ سَتَرَوْنَ رَبَّكُمْ كَمَا تَرَوْنَ هَذَا اْلقَمَرَ لاَ تُضَامُّوْنَ فِي رُؤْيَتِهِ فَإِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ لاَ تُغْلَبُوْا عَلَى صَلاَةٍ قَبْلَ طُلُوْعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوْبِهَا فَافْعَلُوْا
-صحيح البخاري

Dari Jarir bib Abdillah RA. berkata :
" Kami sedang bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam , lalu beliau shallallahu 'alaihi wasallam memandang bulan purnama di malam itu , seraya bersabda : Sungguh kalian akan melihat Tuhan pencipta kalian sebagaimana kalian melihat bulan purnama ini , tidak terhalangi apapun dalam melihatNya subhanahu wata'ala , maka semampunya berusahalah menyempurnakan shalat subuh dan shalat Ashar maka perbuatlah ". ( Shahih Al Bukhari )

Syarah:

Sayyidina Jarir berkata : " Suatu malam kami sedang majlas, majlas berbeda dengan majlis, kalau majelis sifatnya rasmi seperti kita sekarang ini kalau majlas adalah duduk santai mungkin tiga atau empat orang, Maka sayyidina Jarir berkata suatu malam kami majlas bersama Rasulullah di tempat terbuka , maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memandang bulan purnama kemudian Rasulullah bersabda " Kalian akan melihat Allah seperti jelasnya kalian melihat bulan purnama ini tidak ada sesuatu pun yang menghalanginya , lantas beliau terdiam dan berkata " maka barangsiapa yang mampu diantara kalian untuk selalu menjaga dan menyempurnkan shalat Subuh dan shalat Asar maka perbuatlah " .

Semakin kita menyempurnakan shalat Shubuh dan shalat Asar , hal itu bisa membuka rahasia keindahan memandang zatNya Allah subhanahu wata'ala . Demikian yang disabdakan oleh Nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam . Namun perlu diperjelas , bukan berarti bentuk Allah seperti bulan jangan sampai kita berhayal seperti ini , ingat satu hal firman Allah subhanahu wata'ala :

لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْئٌ وَهُوَ السَّمِيْعُ اْلبَصِيْرُ

( الشورى : 11 )

" Tidak sesuatu pun yang serupa dengan Dia ( Allah ) , dan Dia Maha Mendengar , Maha Melihat " . ( QS. As Syuuraa : 11 )

Yang dimaksud dalam hadits tadi adalah akan diizinkan kepada mata-mata yang diridhai oleh Allah untuk melihat keindahan ZatNya , sebagaimana diriwayatkan di dalam Shahih Muslim Rasulullah shallahu 'alihi wasallam bersabda : Bahwa tabir yang menutupi Allah itu adalah tabir cahaya , kalau Allah membuka tabir itu saat ini maka terbakarlah seluruh alam semesta daripada keagungan dan kewibawaan Allah subhanahu wata'ala , hancur lebur alam semesta ini daripada keagungan dan kewibawaan Allah subhanahu wata'ala , maka Allah menutupnya dengan tabir cahaya . Manusia di siang hari melihat matahari saja sudah silau , padahal cahaya matahari itu jauh sekali , maka bagaimana dengan tabir cahaya ciptaan Allah yang menutup keagungan keindahan dan kewibawaan Allah subhanahu wata'ala agar tidak terlihat oleh alam semesta , dan itu akan dilihat oleh orang-orang yang diizinkan oleh Allah subhanahu wata'ala di yaumul qiyamah , siapa mereka ? diantaranya :

رَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ

" Seseorang yang ketika mengingat Allah , mengalirlah air matanya " . Orang –orang seperti itu akan Allah beri kesempatan kepada mereka untuk memandang keindahan ZatNya .
Tentunya semakin rindu seseorang kepada Allah , maka wajahnya akan semkain dipancari dengan cahaya keindahan Allah . Demikian wajah yang paling rindu kepada Allah , sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam . Berkata Abu Hurairah radiyallahu 'anhu di dalam Mustadrak 'ala shahihain dan lainnya di dalam banyak riwayat , berkata Abu Hurairah radiyallahu 'anhu :

يَارَسُوْلَ اللهِ إِذَا رَأَيْنَاكَ رَقَّتْ قُلُوْبُنَا

Wahai Rasulallah jika kami melihatmu , bergetar jiwa kami pada puncak kekhusyu'an , tapi ketika kami kembali kepada keluarga , berkurang kekhusyu'an kami . Jadi berbeda di saat mereka berhadapan dengan wajah orang yang paling rindu kepada Allah , cahaya kerinduan dan cahaya Allah berpijar kepada mereka hingga mereka melihat keindahan itu . Sebagaimana dalam riwayat Shahih Al Bukhari yang diriwayatkan oleh sayyidina Anas bin Malik radiyallahu 'anhu yang berkata :

مَا رَأَيْنَا مَنْظَرًا أَعْجَبُ مِنْ وَجْهِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

" Tidak pernah kami melihat suatu pemandangan yang lebih menakjubkan dari wajah sang Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ". Kenapa menakjubkan ? karena menyimpan rahasia keindahan Allah subhanahu wata'ala . Tadi kita telah mendengar lantunan qashidah bahwa bulan purnama itu hanya mengambil pecahan dari cahaya Allah ,

يَقْتَبِسُ اْلبَدْرُ مِنْ سَنَاهُ


Semoga Allah subhanahu wata'ala memberikan kesempatan kepada kita untuk memandang keindahan ZatNya di yaumul qiyamah.

اَللّهُمَّ ارْزُقْنَا النَّظَرَ إِلَى وَجْهِكَ اْلكَرِيْمِ

Amiin.
-Syarahan Habib Munzir al-Musawa-

Friday, December 25, 2009

Jalan mengenal kekurangan diri

Ketahuilah sekiranya Allah Azza wa Jalla berkehendak kebajikan dan hikmah bagi hambaNya,
nescaya diperlihatkanNya kekurangan- kekurangan, kecelaan diri hamba itu.
Siapa yg penglihatan hatinya tembus, nescaya tidak tersembunyi
kepadanya akan kekurangan dan kecelaan dirinya itu.

M
aka apabila dia sudah mengetahui akan kekurangan dan kecelaan dirinya itu,

nescaya akan memungkinkan dirinya mengubati dan membersihkannya.


M
alangnya kebanyakan hamba tidak mengetahui akan kekurangan dirinya,

malah mereka lebih mudah lagi melihat habuk pada mata saudaranya
daripada melihat kecacatan matanya pada dirinya sendiri.

B
arangsiapa ingin megetahui kekurangan dirinya, maka baginya tertentu empat jalan:
1. Berguru dengan yang Mursyid
2. Mencari teman yang benar
3. Mendengar celaan daripada musuhnya
4. Bercampur dan melihat gelagat kecelaan pada manusia lalu diperhatikan kembali pada dirinya akan kecelaan dan kekurangan yang ada pada diri nya.
(Petikan dari Kitab Ihya Ulumuddin)

Wednesday, October 14, 2009

Tersesat di Syurga



Seorang pemuda, ahli amal ibadah datang kepada seorang 'alim. Pemuda tersebut dengan bangganya mengatakan kalau dirinya sudah melakukan amal ibadah wajib, sunnah, baca Al-Qur’an, berkorban untuk orang lain dan kelak harapan satu satunya adalah masuk syurga dengan tumpukan amalnya.
Bahkan pemuda tadi malah punya catatan amal baiknya selama ini dalam buku hariannya, dari hari ke hari.
“Saya kira sudah cukup bagus apa yang saya lakukan Tuan…”
“Apa yang sudah anda lakukan?”
“Amal ibadah bekal bagi syurga saya nanti…”
“bila anda menciptakan amal ibadah, sampaikan anda merasa punya?”
Pemuda itu diam…lalu berkata,
“Bukankah semua itu hasil jerih payah saya sesuai dengan perintah dan larangan Allah?”

“Siapa yang menggerakkan jerih payah dan usahamu itu?”
“Saya sendiri…hmmm….”
“Jadi kamu mau masuk syurga sendiri dengan amal-amalmu itu?”
“Jelas semestinya tuan…”
“Saya tidak jamin kamu boleh masuk ke syurga. Kalau pun masuk kamu malah akan tersesat disana…”
Pemuda itu terkejut bukan main atas ungkapan orang 'alim itu. Pemuda itu antara marah dan diam, ingin sekali menampar muka orang 'alim tadi.
“Mana mungkin di syurga ada yang tersesat. Jangan-jangan tuan ini ikut aliran sesat…” kata pemuda itu menuding tepat ke muka orang 'alim itu.
“Kamu benar. Tapi sesat bagi syaitan, petunjuk bagi saya….”
“Toloong diperjelas…”

“Begini saja, seluruh amalmu itu seandainya ditolak oleh Allah bagaimana?”
“Ha kenapa?”
“Siapa tahu anda tidak ikhlas dalam menjalankan amal anda?”
“Saya ikhlas kok, sungguh ikhlas. Bahkan setiap keikhlasan saya masih saya ingat semua…”
“Nah, mana mungkin ada orang yang ikhlas, kalau masih mengingat-ingat amal baiknya? Mana mungkin anda ikhlas kalau anda masih mengandalkan amal ibadah anda?
Mana mungkin anda ikhlas kalau anda sudah merasa puas dengan amal anda sekarang ini?”

Pemuda itu duduk lunglai seperti mengalami anti klimaks, pikirannya melayang membayang bagaimana soal tersesat di syurga, soal amal yang tidak diterima, soal ikhlas dan tidak ikhlas.
Dalam kondisi setengah frustrasi, Sang sufi menepuk pundaknya.
“Hai anak muda. Jangan kecewa, jangan putus asa. Kamu cukup istighfar saja. Kalau kamu berambisi masuk syurga itu baik pula. Tapi, kalau kamu tidak bertemu dengan Sang Tuan Pemilik dan Pencipta syurga bagaimana? Kan sama dengan orang masuk rumah orang, lalu anda tidak berjumpa dengan tuan rumah, apakah anda seperti orang yang sesal atau orang yang bahagia?”
“Saya harus bagaimana tuan…”

“Mulailah menuju Sang Pencipta syurga, maka seluruh nikmatnya akan diberikan kepadamu. Amalmu bukan tiket ke syurga. Tapi ikhlasmu dalam beramal merupakan wadah bagi ridha dan rahmat-Nya, yang menarik dirimu masuk ke dalamnya…”
Pemuda itu semakin bingung antara tahu dan tidak.
“Begini saja, anak muda. Mana mungkin syurga tanpa Allah, mana mungkin neraka bersama Allah?”
Pemuda itu bertambah bengong. Mulutnya terlopong.

from: sufinews.com

Tuesday, September 22, 2009

MASA YG SEMAKIN SINGKAT

Daripada Anas bin Malik r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda; "Tidak akan terjadi qiamat sehingga masa menjadi singkat maka setahun dirasakan seperti sebulan dan sebulan dirasakan seperti seminggu dan seminggu dirasakan seperti sehari dan sehari dirasakan seperti satu jam dan satu jam dirasakan seperti satu petikan api".
H.R.Termizi

Keterangan:
Masa akan berlalu begitu cepat. Belum sempat berbuat sesuatu, tiba-tiba masa sudah terlalu larut, sehingga banyak perkara yang belum dapat diselesaikan. Kita seakan-akan sibuk, tetapi kita tidak faham apa yang disibukkan. Kita diburu masa dan ia berlalu dengan tiada ada perkara yang dapat kita selesaikan. Inilah yang dimaksudkan dengan singkatnya masa.
Menurut Irnam al-Karmani, yang dimaksudkan dengan singkatnya masa ini ialah dicabut keberkatan daripadanya. Mcmang benar apa yang dikatakan oleh Imam al-Karmani itu, dahulunya kita merasakan dalam sehari banyak perkara yang dapat kita laksanakan, tetapi sekarang dalam sehari yang sama hanya sedikit perkara-perkara yang dapat kita laksanakan. Ini adalah satu petanda hampirnya qiamat.

QASIDAH BURDAH-
DOA MUNAJAT
يا أكرم الخلق ما لي من ألوذ به
سواك عند حلول الحادث العمم

Wahai makhluk yg paling mulia(nabi Muhanmmad),siapa lg yg akn menolongku selain engkau ketika berlakunya huru-hara yg menyeluruh(di padang Mahsyar)
ولن يضيق رسول الله جاهك بي
إذا الكريم تجلى باسم منتقم

Kiranya, pangkatmu yg luas itu tidak akan sempit dr melindungiku,ketika Allah tampil dalam keadaan seorg yg akan mebalas segala dosa

Tuesday, June 23, 2009

Ada Apa Dgn Sistem Pendidikan Islam??!!

Mari Berkongres! Pastinya Menarik!!




Maklumat Ko-SPIN 09

Tarikh: 11 Julai 2009

Tempat: Auditorium D8 Putrajaya

Bayaran Peserta: RM20

GABUNGAN MAHASISW ISLAM SE-MALAYSIA (GAMIS)
Sekretriat Ko-SPIN '09,
The Right Angle,
Jalan 14/22,
Seksyen 14,
46100 Petaling Jaya, Selangor Darul Ehsan.
Tel/Faks: 03-79554300
Email: aktivisislam@gmail.com
Website: http://gamisdaily.com/
http://kongrespendidikan.blogspot.com/

Tajaan & Info Ko-SPIN 09
Mana-mana syarikat yang berminat mahu menaja dan mengetahui keterangan lanjut mengenai kongres ini boleh menghubungi:

Siti Nurul Munawirah Binti Mohamad Roslan
019-2174025/nurul_qs@yahoo.com

Nur Farhana bt Omar
019-3020905/hureen_eein@yahoo.com

Untuk Maklumat Lanjut, sila lawati: http://kongrespendidikan.blogspot.com/

Wednesday, May 27, 2009

.: KITA DAN KALAMULLAH :. Bagaimana?

Terdapat tiga kewajipan utama kita terhadap al-Qur’an:

a)    Membaca al-Qur’an dengan tartil (tersusun)

b)   Menghayati bacaan al-Qur’an

c)    Menjadikan al-Qur’an sumber petunjuk dalam kehidupan dan amalan seharian.

 

Membaca al-Qur'an bukanlah sekadar untuk mencari ganjaran dan pahala membacanya sahaja (satu huruf sepuluh pahala) sebagaimana yang digambarkan oleh sesetangah orang, bahkan ganjarannya yang hakiki adalah dengan mempraktikkan al-Qur'an dan berpegang teguh dengan ajarannya, sebagaimana firman Allah s.w.t.:  

[التوبة:105]

وَقُلِ اعْمَلُواْ فَسَيَرَى اللّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ

Maksudnya: dan katakanlah (wahai Muhammad): Beramallah kamu nescaya Allah pasti akan melihat amalanmu, dan begitu juga Rasul dan orang-orang yang beriman (pasti mereka juga akan melihat amalanmu).

 

Sabda Nabi s.a.w.: 

«اقرأ القرآن ما نهاك، فإذا لم ينهك فلست تقرأه»

Maksudnya: Bacalah al-Qur'an kerana al-Qur'an dapat mencegahmu (daripada melakukan dosa), maka jika (kamu membacanya dan) ia tidak mencegahmu (daripada melakukan dosa), maka kamu sebenarnya tidak membaca al-Qur'an (dengan bacaan yang hakiki) -hadis hasan li ghoirihi-

 

Bagaimanakah cara untuk kita mendapat faedah daripada al-Qur'an agar al-Qur'an dapat dipamerkan dalam kehidupan dan amalan seharian?

Caranya:

-Pertama, kita hendaklah terlebih dahulu mendengar bacaan ayat al-Qur'an sama ada yang dibaca oleh kita sendiri ataupun orang lain.

- Kedua, kita hendaklah cuba sedaya upaya untuk memahami maknanya (contohnya dengan membaca buku tafsir yang muktabar atau dengan bertanya kepada para guru @ Ulama').

- Ketiga, kita hendaklah beramal dengan al-Qur'an (melaksanakan suruhan-Nya, dan meninggalkan larangan-Nya) dengan penuh keikhlasan dan kesedaran.

 

- Firman Allah s.w.t.:


(فَبَشِّرْ عِبَادِ الَّذِينَ يَسْتَمِعُونَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُونَ أَحْسَنَهُ أُوْلَئِكَ الَّذِينَ هَدَاهُمُ اللَّهُ وَأُوْلَئِكَ هُمْ أُوْلُوا الأَلْبَابِ) 

[الزمر:17-18].


Maksudnya: Maka berilah berita gembira kepada hamba-hamba-Ku, iaitu mereka yang mendengarkan sesuatu perkataan, lalu mereka mengikuti perkataan yang terbaik, mereka itulah yang telah diberi petunjuk oleh Allah, dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal fikiran.

 

- Ini bermakna, orang yang mendengar ayat al-Qur'an hendaklah memahaminya dan beramal dengan apa yang terdapat di dalam al-Qur'an, KERANA pembacaan dengan penghayatan dapat menjangkau hati, lalu menggetarkan perasaan dan memberi kesan kepada jiwa.

 

Oleh itu, al-Qur'an hendaklah dibaca dengan penuh penghayatan, pemahaman, penelitian, dan kesedaran, kerana dengan cara inilah kita dapat memberikan bacaan al-Qur'an haknya serta maknanya yang sebenar, sebagaimana firman Allah s.w.t.:

[البقرة:121].

 (الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَتْلُونَهُ حَقَّ تِلاَوَتِهِ   


Maksudnya: Mereka itulah yang kami berikan kepadanya al-Kitab (al-Qur'an), mereka membacanya dengan sebenar-benar bacaan.


Sayyidina Ali r.a. (wafat 40H) berkata:


"لا خير في عبادة لا فقه فيها، ولا في قراءة لا تدبر فيها، وإياك أن تصير مشغوفاً بعدد الختمات على نفسك، فلأنْ تُرَدِّدَ آية واحدة ليلة خيرٌ لك من ختمتين".


Maksudnya: Tiada kebaikan dalam ibadah yang dilakukan tanpa sebarang kefahaman, begitulah juga tiada kebaikan dalam bacaan al-Quran yang dibaca tanpa sebarang penghayatan. Hendaklah kamu menjauhkan diri daripada menyukai berapa banyaknya bilangan kamu mengkhatamkan (menghabiskan) al-Qur'an, ketahuilah bahawa jika kamu dalam satu malam hanya mengulang-ulang satu ayat al-Qur'an (dengan penghayatan) adalah lebih baik daripada kamu mengkhatamkan al-Qur'an dua kali (tanpa penghayatan).


 اللهم اجعل القرءان لي في الدنيا قرينا وفي القبر مؤنسا وفي القيامة شفيعا وعلى الصراط نورا وفي الجنة رفيقا ومن النار سترا و حجابا


"Ya Allah,jadikanlah al-Quran itu bagiku sebagai perhubungan di dunia, dan di qubur pula sebagai teman yang jinak, dan di hari Qiamat pula sebagai pelindung, dan di titian sirat pula sebagai cahaya penyuluh dan di syurga pula sebagai teman yang setia, dan dari api neraka sebagai penghalang dan pendinding.."

Amiin...


Wallahu A'lam...

Tuesday, May 12, 2009

JOM BERHIBUR DI KONSERT

Konsert Antara Dunia


Tema :
Menyemarak Kebangkitan, Meneraju Ummah

Tarikh & Masa :
1 Ogos 2009 (Sabtu) ; 7.00 - 11.00 malam

Tempat :
Stadium Malawati, Shah Alam

Anjuran :
Gabungan Mahasiswa Islam Se-Malaysia

Dengan Kerjasama :
Rabbani Productions (M) Sdn Bhd

Harga TIKET

RM 10 (Biasa)
RM 30 (Sederhana)
RM 50 (VIP)

Hubungi untuk dapatkan TIKET

Abdul Qahhar : 013-6288614
Ummu Syazwina : 
013-2042597

Untuk keterangan lanjut, sila lawati:



Monday, May 11, 2009

INGIN BERSUA LAGI...

"Berkata Ibrahim a.s: 'Bahkan aku percaya, tetapi agar hatiku menjadi tenang.'"
(al-Baqarah:260)

Selepas usai solat maghrib di masjid al-Falah,USJ9...kali pertama aku bersua muka dengan ulama' besar mesir yang juga merupakan mufti di bumi anbiya' tersebut, Prof Dr Ali Juma'ah...melihatkan mukanya mendatangkan ketenangan kepada diri yang berjiwa kelam ini...timbul detik cahaya hinggap dikegelapan hijab hati...

Beliau berada di hadapan masjid sambil terkumat-kamit bibir beliau mengalunkan ratib al-Haddad bersama para jemaah masjid...selepas selesai tilawah al-quran...beliau bangun dan duduk di tempat yang disediakan dan di sebelah beliau, Habib Ali Zainal Abidin Al-Hamid selaku mutarjim...beliau mula memberikan syarahan yang cukup mengagumkan dan meyakinkan serta mampu menggoncang jiwa-jiwa yang sudah lama gering dengan lebatan hujanan ilmu dan dzikir....

Banyak yang aku perolehi hari ini...bagaikan tempurung kosong yang dipenuhi dengan mutiara-mutiara yang tinggi harganya, menumpang kilauan mutiara yang memenuhi ruangan gersang jiwa ini..

Diijazahkan oleh beliau, seluruh jemaah pada malam ini dengan satu hadis RasulullahSAW, yang digelar sebagai "hadis rahmah" :
الراحمون يرحمهم الرحمان تبارك وتعالى .....ارحموا من في الأرض يرحمكم من فى السماء
"Orang2 yg mengasihi itu dikasihi mereka oleh Ar Rahmaan Tabaaraka Wa Taala....kasihlah sesiapa yang ada di bumi, dengan itu akan mengasihimu yang ada di langit... "

Kata beliau...hadis inilah hadis yang diijazahkan oleh sekian para masyayikh pada permulaan pengajian dan disebabkan itu, hadis ini juga digelar Hadis Awwaliyyah..dan diijazahkan hadis ini kepada kami sebagai mana yang beliau terima daripada guru beliau bersambung kepada Rasulullah SAW..."qabilnal ijaazah"

Ya Allah....betapa bertuahya aku pada malam ini, berpeluang mendapatkan ijazah daripada seorang syaikh besar mesir yang sanadnya bersambung sampai kepada Rasulullah SAW...

Fadhilatus Syaikh meneruskan lagi kata2nya dengan menjelaskan tanda2 kebenaran kenabian nabi Muhammad SAW...

1.Kitab Al-Quran yang kekal sehingga hari ini....
Diturunkan al-kitaab pd nabi2 sebelumnya, ttp semuanya diubah, hilang keasliannya..tetapi al-quran pada hari ini kekal keasliannya, quran di Malaysia sama dengan quran di Morocco, Jepun, Washington dan di serata dunia..maka mampukah Nabi Muhammad dan umat Islam menjaga keaslian al-Quran ini?
Firman Allah:
"Sesungguhnya kami(Allah) yang menurunkan al-Quran dan kamilah juga yg menjaganya"
Maka tidak lain dan tidak bukan Nabi Muhammad mendapat bantuan daripada Allah SWT.
 
2.Keturunan Nabi Muhammad SAW...
Semua putera nabi meninggal di hadapan mata baginda sendiri dan baginda jugalah yg mengkebumikan mereka...termasuklah puteri nabi seperti saidatina Zainab, Ruqaiyah, dan Ummul Kulthum mereka semua meninggal semasa hayat Rasulullah. Ruqaiyah dan Ummu Kulthum meninggal tanpa keturunan, Zainab meninggalkan Umaimah yang akhirnya jg meninggal tanpa keturunan. Maka keturunan Nabi tertumpu pada Saidatina Fatimah melahirkan Hasan dan Husain. Begitu juga pd keturunan Hasan dn Husain kebanyakannya meninggal dunia yang mana Husain meninggalkan Saidina Ali Zainal Abidin...sehinggalah kini keturunan zuriat Nabi Muhammad mencecah sehingga lebih daripada 40 juta....Menjawab penghinaan yang mengatakan bahawa Nabi Muhammad itu Abtar, bahkan dialah(si pencaci itu) yang abtar...hal ini dijawab oleh Allah dalam surah al-Kauthar....Nabi S.A.W dikurniakan al-Kauthar(ada ulama yg menafsirkan sbg 'itrah yaitu keturunan), walhal si pencaci td x dikenali siapapun dia, tidak dinyatakan oleh sejarah tentang nama dia bahkan hilang terus ditelan zaman...maka siapakah yang mampu menjaga keturunan Rasulullah ini?pastilah Allah yang membantu nabi Nya.. 

3.Nama Nabi Muhammad SAW....
Allah SWT berfirman:
"dan kami(Allah) telah mengangkat namaMu"(al insyirah)
Maka setiap hari berkumandang nama Nabi Muhammad SAW 2x dalam satu azan, dalam sehari 5x azan bermaksud sepuluh kali sehari....berlainan tempat diseluruh dunia dengan berlainan masanya...
Kemudian nama manusia yang mempunyai nama "Muhammad" di dunia ini melebihi 100 juta orang, belum dikira nama lain bg nabi seperti Ahmad, Mahmud, Hamid...dan nama2 lain yang diyakini olh ulama bhw nama ini adalah nama nabi Muhammad spt Thaha dan Yasin...
Manillazi rafa'a zikrahu?(siapakah yang mampu mengangkat sebutan Nabi?)tentulah hanya Allah, tiada yang lain...ini bukti bahawa Nabi Muhammad SAW ini adalah benar2 mendapat pertolongan Allah SWT..

4.
 
Firman Allah: "Bilamana mrk(umat Nabi Muhammad SAW) melakukan kezaliman ke atas diri mrk(maksiat) mrk datang kpdmu(Nabi Muhammad SAW) maka mereka memohon keampunan Allah SWT dan Rasulullah memohon keampunan untuk mereka, nescaya mereka akn mendapati Allah maha menerima taubat dan maha mengasihani."(an-Nisaa':64)
Ayat yg kita baca ini, ketika diturunkan kpd Rasulullah SAW untuk diamalkan sms hidupnya maka ia sudah amat jelas kerna Rasulullah masih hidup..lalu bagaimanakah kita ingin mengamalkan ayat ini sesudah baginda wafat?
Allah SWT m'jaga jasad baginda Rasulullah SAW...baginda wafat tidak dibunuh, jg tidak hilang jasad baginda, mlahan dijaga dan dikebumikan di masjid baginda(Masjidin Nabawiy) yang mengelilingi kubur baginda dan jelas itulah kubur Nabi SAW...Tidak seperti jasad para pembesar dan raja2 yg terdahulu tidak dijumpai kubur mereka, begitu jg dgn nabi2 yg sebelumnya..di mana kubur nabi Musa as?nabi Nuh as?
Bersabda Rasulullah SAW:
مررت على قبر موسى عند الكثيب الأحمر ورأيته قائما في قبره يصلّى  
"Pernah aku melalui  di perkuburan Nabi Musa di dataran berpasir merah(suatu tempat berhampiran Palestin), dan aku melihat Nabi Musa berdiri solat dalam quburnya"
Sehinggakan Yahudi apabila menceroboh Palestin, ingin mencari kuburan Nabi Musa as tidak jumpa2 bahkan disesatkan mereka...
Jadi bagaimanakah cara ingin mengamalkan ayat tersebut setelah baginda wafat? Hal ini dijelaskan oleh nabi dalam hadis beliau...
ما من شخص يسلّم عليّ إلا ردّ الله عليّ روحي حتى أردّ عليه السلام
"Tidak seorangpun yang memberikan salam kepadaku melainkan Allah akan mengembalikan ruhku untuk aku menjawab salam ke atasnya"(hadis sahih)
Dalam Hadis yg Lain:
تعرض عليّ أعمالكم وإن وجدت خيرا حمدت الله وإن وجدت غير ذلك استغفرت لكم الله
"di bentangkan kepadaku amalan2 kamu maka sekiranya aku mendapati ia baik, aku memuji(bertahmid) Allah...dan sekira sebaliknya, aku memohon keampunan Allah bagi kamu"
Maknanya istighfar nabi berlaku setelah nabi meninggal dunia..inilah cara bagaimana mengamalkan ayat tersebut baik ketika nabi masih hidup dan juga setelah nabi wafat..Siapakah yang boleh menjaga kubur nabi Muhammad?Tidak lain adalah Allah..dan diyakini oleh seluruh jin dan manusia bahawa segala yg berada di bawah kubah yg bwarna hijau adalah kubur nabi Muhammad SAW, melainkan mereka yang kufur...

5.Ini adalah dalil kelima yg merupakan penutup kpd dalil2 yg sblmnya, walaupun byk dalil2 yg menunjukkan knenaran Rasulullah SAW  hingga mencecah ratusan dalil...tak perlu masuk ke dalam bidang syariah ataupun hukum syariah sekalipun utuk mengetahui dalil2 ini kerana kita akan dapati semua bukti kenabian nabi Muhammad adalah dalil2 yg jelas, cumanya ada kalangan manusia yg tidak mengetahuinya..Allah SWT berfirman:
"Barang siapa yang diberikan hidyah olh Allah maka dialah yg mendapat hidayah, dan barangsiapa yg dibiarkan sesat olh Allah maka tiadalah bagiya pembantu selain daripadanya" (al-isra':97)
Dan dalil yg kelima adalah doa Nabi Muhammad SAW:
اللهمّ لا تجعل قبري وثنا يعبد
"Ya Allah, jgnlah engkau jadikan perkuburanku sebagai berhala yg disembah"
Maka kita dapati bhw tiada di kalangan umat manusia yg menyembah Nabi Muhammad SAW atau menyatakan Nabi sebagai Tuhan...mungkin ada ygmenyembah pokok, ada yg menyembah saidina Ali, ada golongan yg diberi nama Bahaiyyun yg menyembah mausia yg bernama Baha'allah, dan mereka ini sebelumnya adalah umat abi Muhammad SAW...ttp tiada dikalangan mereka yg menyembah nabi sbg Tuhan...
Kaum Yahudi menyatakan Uzair sbg anak Tuhan manakala kaum Nasrani menyatakan Isa anak Allah...sbgmana firman Allah:
"dan org2 yahudi itu menyaatakan 'uzair itu anak Allah, dan org nasrani itu menyatakan Isa anak Allah..."(at-Taubah:30)
Inilah bukti bhw nabi Muhammad sebagai rasul yg diutus Allah yg dimakbulkan doanya dan mendapat pertolongan dan perlindungan Allah SWT.

Di akhirnya al-Fadhil mewasiatka kita agar kita menelusuri kehidupan Nabi Muhammad SAW, dan jgn sampai kecintaan kita terhadap nabi Muhammad SAW hilang dari minda kita, jgn sampai sebutan nabi Muhammad kering dari bibir kita..dan jilsah ini diakhiri dgn doa drpd beliau..Amiin.

Berkata Sohibul Burdah, Imam al-Busairi ra:
فمبلغ العلم فيه أنّه بشر
" Kemuncak pengetahun mereka tentang dirinya(nabi Muhammad) mereka hanya mengatakan bhw Rasulullah itu manusia biasa"
و أنه خير خلق الله كلّهم
"Sesungguhnya baginda SAW adalah merupakan sebaik2 semua ciptaan Allah SWT"