Tuesday, August 31, 2010

Jangan biarkan Sahabat Sejatimu

Sahabat Sejatimu adalah yang senantiasa bersamamu, memanggilmu...x pernah meninggalkanmu walau sesaat..maka panggilanNya semakin bersangatan saat akhir 10 ramadhan ini...Jangan dibiarkan panggilan itu..bergegaslah menghampiriNya,jgn dilewatkan walau lemah jiwamu saat itu..

Syeikh Ibnu ‘Athaillah As-Sakandary.
“Tak ada sahabat sejatimu kecuali dia yang paling tahu aibmu, dan tidak ada (sahabat seperti itu) kecuali Tuhanmu Yang Maha Pemurah. Sebaik-baik sahabatmu adalah yang menuntutmu, tetapi sama sekali tuntutan itu tidak ada kepentingannya darimu untuk-nya.”

Allah..Innaka 'Afuwwun Tuhibbul 'Afwa fa'fu 'anna...Sungguh Engkaulah yg Maha Pengampun lagi menyukai pengampunan, ampunilah kami..

Tak ada yang lebih tahu aib kita secara detail dan t'perinci melainkan Allah swt, karena Dia-lah yang tak pernah meninggalkan kita ketika kita dalam kondisi hina dan tidak menolak kita ketika kita dalam kondisi sangat kurang, bahkan senantiasa mengasihi kita dalam situasi apa pun.

Pada saat begitu Dia memerintahkan kita dan melarang kita, namun kita maksiat pada-Nya, namun Dia tidak meninggalkan kita, bahkan dengan rasa belas kasih-Nya Dia memanggil kita untuk datang kepada-Nya di saat kita alpa.

Namun jika yang tahu aib kita secara detail itu adalah makhluk, maka para makhluk pun justru meninggalkan kita dan melempari kita atas perbuatan kita selama ini. Namun Allah Swt dengan segala cinta dan kasih sayang-Nya senantiasa malah menjaga kita. Namun yang menyedari itu sangat sedikit.

Allah Swt tidak pernah meminta imbal balik kita dibalik perlindungan, perintah, tuntutan dan larangan-Nya. Sedangkan pergaulan dan persahabatan dengan makhluk penuh dengan tuntutan dan kepentingan. Maka sahabat sejati sesungguhnya yang menyadarkan kepentingan yang kembali pada diri kita, hal-hal yang berguna maupun hal-hal mana yang berbahaya.

Namun rasa yaqin yang rendah dan lemah membuat kita terhijab dari semua itu. Karena itu Ibnu Athaillah melanjutkan:
“Seandainya cahaya yaqin memancar, pasti anda melihat akhirat lebih dekat padamu dibanding anda menempuhnya. Dan sungguh anda memandang keindahan dunia tak lebih dari reruntuhan fana yang tampak padanya.”

Dunia hanyalah khayal dalam wujudnya, apabila anda benar-benar tercerahi oleh cahaya yaqin.
Ahmad bin Ashim al-Anthaky ra menegaskan, “Yaqin adalah nur yang dijadikan Allah swt dalam hati hamba-Nya, hingga ia melihat perkara akhiratnya dan cahaya itu membakar semua hijab antara Dia dan dirinya, sampai akhirat tampak begitu jelas dalam perspektifnya.”

Suatu hari Rasulullah Saw, bertanya kepada Haritsah ra, “Apa kabarmu pagi ini wahai Haritsah?”
“Saya dalam kondisi beriman yang benar,” jawab Haritsah.
Rasulullah saw, bersabda, “Setiap kebenaran ada hakikatnya, lalu apa hakikat imanmu?”
“Seakan-akan saya berada di Arasy Tuhanku benar-benar ditegakkan dan saya melihat ahli syurga sedang menikmati nikmat-nikmat-Nya di syurga dan ahli neraka sedang saling minta pertolongan,” kata Haritsah.

Rasulullah saw, bersabda, “Kamu sedang mengenal maka teguhlah. Seorang hamba yang qalbunya dicerahi cahaya oleh Allah….” (Al-Hadits).


Rasulullah saw, pernah bersabda, “Bila cahaya masuk dalam hati, maka hati akan lapang…”
Rasul saw, ditanya, “Wahai Rasulullah apakah ada tanda untuk mengenal itu?”
Beliau menjawab, “Merasa kosong di negeri tipudaya dan kembali pada negeri keabadian, serta mempersiapkan bekal mati sebelum waktunya tiba…”

Tuhan, leraikanlah dunia yg mendiam di hati kami...sungguh kami tidak mampu untuk mengumpul 2 cinta..dan hanya cintaMu lah yg kami harapkan...

Kuatkanlah kami untuk menjawab panggilanMu..sungguh makin bersangatan panggilanMu pd malam2 ini dan mendatang, jgn kami menjadi berat menjawabMu, ringankan langkah2 kami ke arah Mu..basahkan lidah2 kami dgn zikir pd Mu...Allah..cahayai hati kami..

Sumber: http://www.sufinews.com/

No comments: