"MaNiSnya gula....mAnIsnya madu....mAnIsnya tebu...mAnIsnya epal...MaNiSnya buah....rasa manisnya makanan dapat dirasai pada lidah...
Tapi, manisnya rasa rindu...manisnya rasa cinta....manisnya rasa keimanan...hanya hati dan perasaan yg mampu merasainya...
Alangkah beruntungnya yang dipinjamkan jiwa ini jika dapat merasai kemanisan yang dirasai jiwa...alangkah suburnya jiwa yang kering-kontang ini jika hati dapat merasai walau secebis kemanisan rindu, cinta, dan keimanan..."(monolog diri)
Bukan tujuan (penulis) ingin hanyut dalam keindahan bersastera, tapi cuma jiwa (penulis) ini yang mungkin masih tidak dapat merasai manisnya rindu, cinta dan keimanan...tenggelam dan tidak tahu sama ada yang dirasai ini benarkah kemanisan yang sebenar?Atau cuma mainan perasaan(hanya perasan)?Atau penulis x pernah langsung merasainya?(keliru)
Teringat penulis pada kata2 seorang ulama',Habib Munzir al-Musawa,beliau menyebut,
"Maha Suci Allah Swt, yang barangsiapa mengingatnya maka terang benderanglah jiwanya dengan cahaya Allah, yang dengan itu ia akan terbimbing selalu kepada keluhuran, kepada kemuliaan, kepada kesucian dan tercabut dari segala sifat-sifat yang hina, sifat-sifat yang tidak baik akan tersingkir dengan terang-benderang cahaya keindahan Allah di dalam jiwanya."
"Semakin ia terangi jiwanya dengan iman dan dengan istighfar dan dengan kerinduan dan cinta kepada Allah, semakin jauh perbuatan buruk dari hari-harinya, semakin jauh musibah darinya, semakin jauh kesulitan darinya."
Hadith Rasulullah berkenaan dengan Halaawatul Iman(kemanisan iman) amat jelas dan benar2 membimbing umat manusia ke arah kehidupan yang penuh dengan kemanisan...penuh dgn kesucian....Hadith ini berbunyi:
ثلاث من كنّ فيه وجد حلاوة الإيمان أن يكون الله و رسوله أحبّ إليه ممّا سواهما و أن يحبّ المرء لا يحبّه إلاّ لله و أن يكره أن يعود في الكفر كما يكره أن يقذف في النار
رواه البخاري
Mafhumnya, tiga perkara yang ada pada seorang yang merasai kemanisan iman itu ialah:
1.Dia mencintai Allah dan RasulNya lebih dari perkara yg lain.
2.Dia menyukai seseorang itu dan tidak akan menyukainya melainkan kerana Allah.
3.Dia benci akan kembali kepada kekufuran sebagaimana dia benci akan dicampakkan kedalam api neraka...
(riwayat sohih al-Bukhari)
Maka jiwa penulis meronta2...Apa itu Halawah iman?Siapakah dia yang merasai halawah iman?Bagaimana nak mencapai atau merasainya?
Berkata lagi Habib Munzir al-Musawa....
Halawah iman itu....."tenangnya jiwa dalam segala keadaan, tenangnya alam semesta dengan ketenangan-Nya, tenangnya saudara dan temannya dengan keberadaan-Nya."
Yang merasainya...."yang mempunyai salah satu dari tiga sifat tersebut. Jiwanya akan merasakan lezatnya kebersamaan dengan Allah, ketika ia merasakan satu kelezatan yang membuatnya terlupa dari segala kelezatan dan kenikmatan, satu kelezatan dan keindahan dan kemanisan yang melebihi seluruh apa yang ada dari kemanisan dan keindahan itu, membuatnya lupa dari segala-galanya.".......inilah halaawah Iman....
Bagaimana mencapainya....?
JADILAH SALAH SATU DARIPADA TIGA GOLONGAN DALAM HADIS TERSEBUT!!!!!!
Ini lah sebenar2 cinta....cinta yang hakiki dan kekal....kerana kita bercinta dengan yang maha abadi...yang maha kekal dan tidak meninggalkan hambanya walaupun sedetik cuma....yang akan sentiasa bersama tatkala kita keseorangan...di dalam kubur....tatkala kita ditinggalkan harta....ditinggalkan jawatan...ditinggalkan keluarga....ditinggalkan kekasih...Allah tidak meninggalkan kita....Carilah jalan untuk memperolehi cinta Sang Ilahi....CINTA YANG ABADI.....
BARULAH MERASA MANISNYA CINTA......
No comments:
Post a Comment